Minggu, 10 Juli 2011

>Cara Membuat Pola dan Menjahit Cadar Kotak 2 Lapis<


Diantara cadar yang banyak dipakai oleh akhowat dan banyak dijual di pasaran adalah cadar kotak. Cadar ini menurut ana nyaman dipakai karena lebih rekat dan bisa menutupi jidat/dahi, dan pada model cadar kotak ini ana tambahkan kerutan/lipit di bagian hidung untuk lebih memudahkan bernafas.
Cadar kotak terdiri dari dua lapis kain, yaitu lapisan untuk penutup wajah dan lapisan kepala. Cadar kotak bisa juga dilengkapi dengan purdah (kain yang agak transparan untuk menutupi bagian mata) sehingga terdiri dari tiga lapis. Tapi untuk kesempatan kali ini ana akan sharing cara membuat cadar kotak dua lapis tanpa purdah terlebih dahulu. InsyaAlloh kalau ada kesempatan, ana akan share cara membuatkan cadar kotak yang dilengkapi dengan purdah atau model cadar lainnya.

Adapun kain yang dibutuhkan untuk membuat cadar kotak dua lapis adalah 112 x 54 cm, beli aja kain sekitar 60 cm baik yang lebarnya 115 cm atau 150 cm, keduanya cukup untuk bikin cadar ini. Kalau bisa jenis kain & warnanya disamakan dengan jilbabnya, sehingga bisa matching ketika dipakai.
Berikut ini langkah-langkah membuat cadar kotak:
[1] Potong kain berbentuk persegi  dengan ukuran sebagai berikut :
—-Lapisan kepala :
—-panjang = 67 cm
—-lebar = 54 cm (lihat gambar 1)
—-Lapisan wajah :
—-panjang = 45 cm
—-lebar = 42 cm (lihat gambar 2)
Gambar 1, 2, 3 & 4
[2] Setelah dipotong, lalu bagian samping dan bawah kain dineci seperti gambar 3 dan gambar 4.
[3] Gunting bagian tengah atas lapisan wajah yang ditandai pada garis putus2 pada gambar 5, hasilnya dapat dilihat seperti gambar 6.
[4] Bagian yang digunting tersebut dilipit/wiru atau di kerut sehingga panjang menjadi 22 cm sebagaimana gambar 7.
[5] Potong kain panjang 22 cm dan lebar kurang lebih 1,5 cm seperti pada gambar 8.
[6] Jahit dengan bagian yang dilipit tersebut sebagai plisir seperti pada gambar 9.
Gambar 5, 6, 7, 8 & 9
[7] Susun lapisan kepala dan lapisan wajah sebagaimana gambar 10 (lapisan wajah diletakkan agak ke bawah yaitu 6,5 cm dibawah lapisan kepala).
[8] Bagian atas lapisan kepala kemudian dilipat kedalam sepanjang 3,5  cm lalu dijahit dengan bagian pinggir lapisan wajah yang tidak dilipit. Sedangkan bagian tengah yang dilipit tidak ikut dijahit karena sebagai lubang untuk mata. Hasilnya dapat dilihat sebagaimana gambar 11.
[9] Pasang perekat (kretekan) dibagian tepi atas lapisan kepala sebagaimana pada kotak abu-abu dalam gambar 12, dan yang perlu diperhatikan dalam cara memasangnya adalah perekat sebelah kiri dipasang berlawanan arah dengan perekat sebelah kanan; perekat sebelah kanan menghadap ke dalam dan perekat kiri menghadap ke luar, dan… selesai.
Gambar 10, 11 & 12
[10] Hasilnya kurang lebih seperti gambar 13 berikut ini:
Gambar 13
Mudah bukan..!? Selamat mencoba..!!
Cara Memakainya
Pegang kedua ujung cadar, bagian wajah mengahadap ke dalam, lalu dipaskan ke mata.
Setelah itu lingkarkan ke kepala dan direkatkan perekatnya satu sama lain.
Lalu bagian kepala disibakkan ke belakang sehingga seperti pada gambar 13.
Akhir kata, ana nasehatkan kepada akhowat yang telah mengenakan cadar ataupun yang berkeinginan mengenakannya agar banyak-banyak bersabar dalam mengenakannya, karena orang yang mengamalkannya -sedikit atau banyak- akan diuji, baik dengan ejekan/olok-olok dari sebagian orang-orang yang belum memahami syariat ini… dengan ejekan seperti “ninja”, “setan”, “ekstreem”, “teroris”, dan seterusnya… Wallohul Musta’aan.
Karena sesungguhnya orang yang mengamalkan sunnah di zaman dimana sunnah dianggap bid’ah dan bid’ah dianggap sunnah adalah seperti orang yang menggengam bara api, sebagaimana sabda Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam:
يأتي على الناس زمان الصابر فيهم على دينه كالقابض على الجمر
“Akan datang kepada manusia suatu zaman, dimana orang yang bersabar dalam mengamalkan agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” [HR. at-Tirmidzi 2/42, Ibnu Baththoh dalam al-Ibanah 1/173/2, dishohihkan al-Albani dalam ash-Shohihah no. 957]
Bersabarlah, insyaAlloh ejekan2 itu hanyalah sementara… kita doakan pada kaum kita tsb sebagaimana yang doa seorang Nabi yang diuji dengan ujian berupa dipukili oleh kaumnya (alhamdulillah ujian memakai cadar tidak sampai separah itu), lalu sambil mengusap darah di wajahnya iapun berdoa:
اللهمَّ اغفر لقومي فإنهم لا يعلمُون
Ya Alloh, ampunilah kaumku, sesungguhnya mereka tidak mengetahui.” [Muttafaqun 'alaih]

Sumber: www.ummushofi.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar